Stroke masih menjadi penyebab kematian dan disabilitas nomor satu di banyak negara, termasuk Indonesia. Penyakit ini terjadi secara mendadak dan dampaknya bisa sangat serius jika tidak segera ditangani. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali perbedaan antara stroke hemoragik dan iskemik, serta langkah pencegahan yang tepat untuk masing-masing jenis stroke.

PAFI PANGKALAN KERINCI sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA mengajak masyarakat lebih peduli terhadap risiko stroke dan mendorong penerapan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan yang paling efektif.

Apa Itu Stroke?

Stroke terjadi saat aliran darah ke otak terganggu, yang menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Jika tidak segera ditangani, sel otak dapat rusak permanen hanya dalam hitungan menit. Terdapat dua jenis utama stroke:

  1. Stroke Iskemik: Merupakan jenis stroke yang paling umum, terjadi karena penyumbatan pembuluh darah ke otak. Penyebab utamanya adalah pembekuan darah atau penyempitan arteri karena kolesterol.

  2. Stroke Hemoragik: Terjadi saat pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Jenis ini cenderung lebih berbahaya dan sering kali dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

PAFI PANGKALAN KERINCI menekankan bahwa mengenali perbedaan keduanya sangat penting untuk memahami strategi pencegahan yang efektif.

Gejala Umum Stroke

Tanda-tanda stroke bisa muncul tiba-tiba dan meliputi:

  • Wajah tampak menurun sebelah

  • Kesulitan berbicara atau cadel

  • Kelumpuhan atau mati rasa di satu sisi tubuh

  • Penglihatan kabur atau ganda

  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi

  • Sakit kepala hebat mendadak (terutama pada stroke hemoragik)

Jika salah satu gejala ini muncul, segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat. Waktu sangat penting untuk menyelamatkan otak dari kerusakan lebih lanjut.

Faktor Risiko Stroke

PAFI PANGKALAN KERINCI mengedukasi bahwa ada beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai:

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

  • Diabetes

  • Kolesterol tinggi

  • Merokok

  • Konsumsi alkohol berlebihan

  • Gaya hidup tidak aktif

  • Obesitas

  • Riwayat stroke dalam keluarga

Dengan mengetahui faktor-faktor ini, kita dapat mengambil langkah aktif untuk mencegah stroke sejak dini.

Langkah Pencegahan Stroke Hemoragik dan Iskemik

Meskipun stroke bisa menyerang siapa saja, banyak kasus yang sebenarnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan oleh PAFI PANGKALAN KERINCI:

1. Rutin Periksa Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke, baik hemoragik maupun iskemik. Rutin memeriksa tekanan darah dan mengontrolnya melalui obat serta pola makan sehat sangat penting.

2. Kendalikan Kadar Gula dan Kolesterol

Penderita diabetes dan kolesterol tinggi memiliki risiko stroke lebih tinggi. Kontrol gula darah dan kolesterol melalui diet, olahraga, dan obat sesuai anjuran dokter.

3. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol

Rokok mempercepat penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Alkohol berlebih juga bisa memicu lonjakan tekanan darah. PAFI PANGKALAN KERINCI menganjurkan untuk menghentikan kebiasaan ini sesegera mungkin.

4. Jaga Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan menambah beban jantung dan memperbesar risiko stroke. Menurunkan berat badan secara bertahap melalui olahraga teratur dan pola makan seimbang dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan pembuluh darah.

5. Olahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dapat membantu menurunkan tekanan darah, menyeimbangkan kadar kolesterol, dan menjaga berat badan. Pilih olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.

6. Konsumsi Makanan Sehat

Hindari makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan gula tambahan. Perbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein sehat seperti ikan. PAFI PANGKALAN KERINCI mengingatkan pentingnya membaca label nutrisi sebagai bagian dari edukasi mandiri.

Deteksi Dini dan Pemeriksaan Rutin

PAFI PANGKALAN KERINCI mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas. Tes tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, dan pemeriksaan jantung dapat membantu mendeteksi risiko sejak dini.

Selain itu, jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan stroke atau penyakit jantung, konsultasikan secara berkala dengan dokter untuk pengawasan lebih ketat.

Peran PAFI dalam Pencegahan Stroke

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI PANGKALAN KERINCI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya stroke dan pentingnya gaya hidup sehat. Melalui seminar, penyuluhan di fasilitas kesehatan, hingga media sosial, PAFI terus berperan dalam menurunkan angka kejadian stroke di masyarakat.

Apoteker juga berperan penting dalam mendampingi pasien hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi untuk memastikan kepatuhan minum obat dan memahami efek samping yang mungkin terjadi.

Stroke adalah kondisi serius yang dapat dicegah jika kita peduli terhadap kesehatan sejak dini. Baik stroke hemoragik maupun iskemik memiliki dampak besar pada kehidupan seseorang, tetapi dengan pengendalian faktor risiko dan gaya hidup sehat, kemungkinan terkena stroke dapat ditekan secara signifikan.

PAFI PANGKALAN KERINCI mengajak seluruh masyarakat untuk tidak menunggu hingga terlambat. Mulailah dengan langkah kecil seperti cek tekanan darah, jaga pola makan, dan aktif bergerak. Bersama PAFI, kita wujudkan Indonesia yang lebih sehat dan bebas stroke.