Radang usus adalah salah satu gangguan pencernaan serius yang bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Banyak orang mengira gejala gangguan pencernaan seperti sakit perut atau diare hanya karena makanan tidak cocok. Padahal, bisa jadi itu adalah gejala awal dari radang usus.

pafi Pangkalan Kerinci (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengingatkan masyarakat bahwa radang usus bukan hal yang bisa dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius dan memengaruhi kualitas hidup.

Apa Itu Radang Usus?

Radang usus, atau dikenal secara medis sebagai Inflammatory Bowel Disease (IBD), merupakan kondisi kronis di mana terjadi peradangan pada saluran pencernaan. Dua jenis radang usus yang paling umum adalah:

  • Penyakit Crohn, yang bisa menyerang seluruh saluran cerna, dari mulut hingga anus.

  • Kolitis ulseratif, yang terbatas pada usus besar (kolon) dan rektum.

Menurut pafi, radang usus ini bisa kambuh berulang dan memerlukan penanganan jangka panjang.

Gejala Umum Radang Usus

Gejala radang usus bisa berbeda pada tiap individu, tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Namun, secara umum, pafi Pangkalan Kerinci menyebutkan beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

1. Nyeri atau Kram Perut

Rasa nyeri bisa ringan hingga tajam, dan biasanya terasa di bagian bawah perut. Ini terjadi akibat peradangan pada dinding usus.

2. Diare Berkepanjangan

Salah satu gejala khas radang usus adalah diare yang tidak kunjung sembuh, bahkan bisa disertai darah atau lendir.

3. Penurunan Berat Badan

Akibat terganggunya penyerapan nutrisi di usus, penderita radang usus bisa mengalami penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

4. Demam dan Lemas

Peradangan kronis dalam tubuh seringkali menyebabkan demam ringan dan rasa lemas sepanjang hari.

5. Nafsu Makan Menurun

Rasa tidak nyaman di perut dan mual membuat penderita kehilangan selera makan.

6. BAB Berdarah

Pada beberapa kasus, muncul darah segar saat buang air besar yang menjadi tanda adanya luka atau peradangan di usus.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter atau apoteker dari pafi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab Radang Usus

Hingga kini, penyebab pasti radang usus belum sepenuhnya diketahui. Namun, pafi menjelaskan bahwa beberapa faktor berikut diduga kuat ikut berperan:

  • Faktor genetik atau keturunan

  • Sistem kekebalan tubuh yang menyerang usus secara keliru

  • Stres berlebihan

  • Pola makan tidak sehat

  • Infeksi bakteri atau virus di usus

Gaya hidup yang tidak sehat juga bisa memperparah kondisi penderita IBD, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kurang tidur.

Risiko Komplikasi Radang Usus

Jika tidak ditangani secara tepat, radang usus bisa menimbulkan komplikasi serius. Berikut beberapa risiko komplikasi yang dijelaskan oleh pafi Pangkalan Kerinci:

1. Penyempitan Usus

Peradangan kronis dapat menyebabkan penyempitan usus sehingga makanan sulit melewati saluran cerna, bahkan bisa menimbulkan sumbatan.

2. Perforasi Usus (Usus Bocor)

Radang yang berat bisa menyebabkan dinding usus berlubang, yang merupakan kondisi darurat dan membutuhkan operasi segera.

3. Risiko Kanker Usus Besar

Penderita kolitis ulseratif yang tidak terkontrol memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.

4. Malnutrisi

Radang yang berlangsung lama mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga tubuh kekurangan vitamin dan mineral penting.

5. Komplikasi di Luar Usus

IBD tidak hanya menyerang sistem pencernaan. Komplikasi lain bisa muncul di kulit, mata, sendi, dan hati.

Oleh karena itu, pengobatan dan pemantauan rutin sangat penting. pafi menganjurkan penderita untuk selalu mengikuti petunjuk tenaga medis dan tidak menghentikan obat tanpa konsultasi.

Cara Menangani Radang Usus

Meskipun radang usus belum bisa disembuhkan total, gejalanya dapat dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Berikut beberapa langkah yang disarankan oleh pafi:

1. Konsumsi Obat Sesuai Anjuran

Obat antiinflamasi, kortikosteroid, atau obat penekan sistem imun sering diberikan untuk meredakan peradangan.

2. Atur Pola Makan

Pilih makanan rendah lemak, rendah serat kasar, dan hindari makanan pedas atau asam. Hindari juga susu jika intoleran laktosa.

3. Kelola Stres

Stres dapat memperburuk radang usus. Lakukan relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan secara rutin.

4. Rutin Kontrol ke Dokter

Pemeriksaan berkala membantu memantau kondisi dan mencegah komplikasi. Apoteker dari pafi juga siap membantu menjelaskan cara minum obat yang benar.

5. Hindari Merokok dan Alkohol

Keduanya bisa memperburuk peradangan dan meningkatkan risiko kambuh.

Peran PAFI dalam Edukasi dan Dukungan Kesehatan

Sebagai organisasi farmasi yang peduli pada kesehatan masyarakat, pafi Pangkalan Kerinci aktif memberikan edukasi mengenai radang usus dan penyakit pencernaan lainnya.

Apoteker yang tergabung dalam pafi memberikan layanan konsultasi seputar obat, efek samping, serta membantu masyarakat mengenali gejala awal penyakit. pafi juga aktif dalam kegiatan penyuluhan kesehatan di klinik, rumah sakit, dan komunitas.

Radang usus adalah kondisi yang serius, tapi bisa dikendalikan jika ditangani dengan tepat. Mengenali gejala sejak dini dan memahami risikonya sangat penting agar penderita bisa menjalani hidup dengan nyaman dan sehat.

pafi Pangkalan Kerinci (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan gangguan pencernaan yang berulang. Segera cari bantuan medis, dan jangan ragu berkonsultasi dengan apoteker pafi terdekat untuk informasi seputar pengobatan yang aman dan tepat.

Dengan penanganan yang baik, penderita radang usus tetap bisa menjalani aktivitas seperti biasa dan terhindar dari komplikasi berbahaya.